"Solitude is the soul’s holiday, an opportunity to
stop doing for others and to surprise and delight ourselves instead."
– Katrina Kenison
Gak semua orang berani bilang kalau dia lagi merasa kosong.
Padahal, bukan cuma kamu yang ngerasa gitu. Di tengah dunia yang terus ngeburu
"status", rasanya jadi aneh kalau kita masih sendiri, apalagi pas
lagi capek dan gak tahu harus cerita ke siapa. Tapi… beneran deh, sendiri itu
gak selalu salah arah.
Kadang kita butuh waktu buat sadar: mungkin, justru di momen
inilah kita dikasih kesempatan buat kenal diri sendiri lebih dalam. Gak semua
orang bisa bahagia waktu sendiri, tapi kamu bisa—kalau kamu tahu kenapa itu
penting.
Sendiri bukan berarti sepi
“Loneliness expresses the pain of being alone, and
solitude expresses the glory of being alone.” – Paul Tillich
Orang sering nyamain ‘sendiri’ sama ‘sepi’, padahal dua hal
itu beda. Sepi itu perasaan, tapi sendiri itu keadaan. Kamu bisa aja ada di
tengah keramaian dan tetap ngerasa kosong. Atau kamu bisa duduk sendiri di
kamar, tapi hatimu utuh dan tenang.
Sendiri bukan berarti kamu gagal dalam hubungan. Kadang, itu
justru tanda kamu lagi punya waktu buat sembuh. Buat dengerin suara hati yang
selama ini tenggelam sama suara orang lain.
Jangan buru-buru nyari pelarian. Bisa jadi, ini waktunya
kamu pulang ke diri sendiri dulu.
Gak semua yang sendirian itu kesepian
“I care for myself. The more solitary, the more
friendless, the more unsustained I am, the more I will respect myself.” –
Charlotte Brontë
Pernah gak sih kamu ngerasa capek karena terus-terusan
keliatan “baik-baik aja”? Padahal dalam hati, kamu pengen banget ada seseorang
yang bilang, “gue ngerti kok perasaan lo.”
Tapi kenyataannya, gak semua orang bisa denger atau ngerti.
Dan itu gak apa-apa.
Kamu tetap berharga, bahkan kalau gak ada yang bilang. Kamu
tetap kuat, meski gak ada yang peluk. Kadang, satu-satunya yang bisa ngerti
kamu ya… kamu sendiri. Dan itu bukan kelemahan. Justru itu kekuatan.
Kesendirian itu ruang—bukan hukuman
“In order to understand the world, one has to turn away
from it on occasion.” – Albert Camus
Kalau hidup itu perjalanan, maka kesendirian adalah pit
stop-nya. Tempat di mana kamu bisa berhenti sebentar, minum, napas, dan lihat
arah. Tanpa gangguan. Tanpa tekanan.
Gak semua orang dikasih waktu ini. Ada yang terus sibuk
ngejar validasi, sampai lupa siapa dirinya. Tapi kamu punya waktu buat
istirahat. Gunakan buat hal-hal yang bikin kamu tumbuh.
Nonton film sendiri, jalan-jalan sendirian, atau sekadar
nulis jurnal. Itu semua bukan bentuk kesepian—itu bentuk cinta ke diri sendiri.
Pelan-pelan aja, gak semua orang harus sampai barengan
“You are your best thing.” – Toni Morrison
Mungkin kamu lihat temanmu udah nikah, yang lain udah punya
pasangan, sementara kamu… masih sendiri. Tapi hidup bukan lomba lari. Ini bukan
soal siapa yang duluan sampai. Ini soal siapa yang sampai dengan utuh.
Jangan ukur hidupmu dari timeline orang lain. Kamu gak
telat. Kamu gak salah. Kamu cuma lagi berjalan dengan kecepatan yang sesuai
buat kamu sendiri.
Dan bisa jadi, kesendirian inilah yang lagi mempersiapkan
kamu buat jadi versi terbaikmu—versi yang nanti siap hadir sepenuhnya, buat
diri sendiri maupun buat orang lain.
Gak perlu buru-buru sembuh, kamu cuma butuh ruang buat
bernapas
“Healing is not linear.” – Unknown
Kadang kita ngerasa harus cepat pulih, harus cepat bahagia,
harus cepat punya cerita yang bisa dibanggain. Tapi siapa sih yang nentuin
batas waktunya?
Kamu gak harus terus jadi versi ceria dari dirimu. Gak
apa-apa kok kalau hari ini kamu lelah, kalau malam ini kamu merasa kosong. Gak
usah langsung diisi, cukup dipeluk pelan-pelan.
Kesendirian itu bukan ruang kosong yang harus segera diisi
orang lain. Kadang, itu ruang buat kamu akhirnya bisa denger diri sendiri
bilang: “tenang aja, kamu aman di sini.”
Ada yang lagi nemenin kamu, meski gak kelihatan
“Just because you are not being seen doesn’t mean you are
not being loved.” – Morgan Harper Nichols
Mungkin kamu ngerasa sendiri. Tapi yakin deh, ada
orang-orang yang mikirin kamu, meski mereka gak bilang. Ada orang yang
diam-diam sayang, diam-diam ngecek kabar kamu dari jauh.
Dan bahkan kalau pun gak ada, kamu tetap punya satu sosok
yang gak pernah ninggalin kamu—diri kamu sendiri.
Jangan remehkan kemampuanmu buat nemenin dirimu sendiri.
Karena begitu kamu bisa nyaman dalam diam, dunia di luar pun jadi terasa lebih
ramah. Kamu gak perlu ribut buat merasa cukup. Kadang cukup itu datang dari
ketenangan yang kamu bangun sendiri.
Kalau kamu sampai di akhir tulisan ini dan masih sendiri,
izinkan aku bilang satu hal: kamu gak aneh. Kamu gak kurang. Kamu cuma lagi di
fase yang penting—fase yang gak semua orang bisa jalani dengan kepala tegak dan
hati tenang.
Dan kamu, sudah melaluinya dengan sangat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar