2025/05/18

Kamu Gak Aneh Kalau Masih Sendiri. Bisa Jadi, Kamu Justru Lagi Di Jalan yang Tepat

 

Orang duduk sendiri di bangku taman saat matahari terbenam dengan suasana tenang dan damai.

"Solitude is the soul’s holiday, an opportunity to stop doing for others and to surprise and delight ourselves instead." – Katrina Kenison

Gak semua orang berani bilang kalau dia lagi merasa kosong. Padahal, bukan cuma kamu yang ngerasa gitu. Di tengah dunia yang terus ngeburu "status", rasanya jadi aneh kalau kita masih sendiri, apalagi pas lagi capek dan gak tahu harus cerita ke siapa. Tapi… beneran deh, sendiri itu gak selalu salah arah.

Kadang kita butuh waktu buat sadar: mungkin, justru di momen inilah kita dikasih kesempatan buat kenal diri sendiri lebih dalam. Gak semua orang bisa bahagia waktu sendiri, tapi kamu bisa—kalau kamu tahu kenapa itu penting.


Sendiri bukan berarti sepi

Seseorang duduk sendirian di kamar hangat sambil menulis jurnal saat hujan turun di luar jendela.


“Loneliness expresses the pain of being alone, and solitude expresses the glory of being alone.” – Paul Tillich

Orang sering nyamain ‘sendiri’ sama ‘sepi’, padahal dua hal itu beda. Sepi itu perasaan, tapi sendiri itu keadaan. Kamu bisa aja ada di tengah keramaian dan tetap ngerasa kosong. Atau kamu bisa duduk sendiri di kamar, tapi hatimu utuh dan tenang.

Sendiri bukan berarti kamu gagal dalam hubungan. Kadang, itu justru tanda kamu lagi punya waktu buat sembuh. Buat dengerin suara hati yang selama ini tenggelam sama suara orang lain.

Jangan buru-buru nyari pelarian. Bisa jadi, ini waktunya kamu pulang ke diri sendiri dulu.


Gak semua yang sendirian itu kesepian

Orang melihat dirinya di cermin dengan senyum kecil yang penuh penerimaan dan ketenangan.


“I care for myself. The more solitary, the more friendless, the more unsustained I am, the more I will respect myself.” – Charlotte Brontë

Pernah gak sih kamu ngerasa capek karena terus-terusan keliatan “baik-baik aja”? Padahal dalam hati, kamu pengen banget ada seseorang yang bilang, “gue ngerti kok perasaan lo.”

Tapi kenyataannya, gak semua orang bisa denger atau ngerti. Dan itu gak apa-apa.

Kamu tetap berharga, bahkan kalau gak ada yang bilang. Kamu tetap kuat, meski gak ada yang peluk. Kadang, satu-satunya yang bisa ngerti kamu ya… kamu sendiri. Dan itu bukan kelemahan. Justru itu kekuatan.


Kesendirian itu ruang—bukan hukuman

Seseorang berjalan santai di jalan setapak hutan dengan sinar matahari menyinari dari sela pepohonan.


“In order to understand the world, one has to turn away from it on occasion.” – Albert Camus

Kalau hidup itu perjalanan, maka kesendirian adalah pit stop-nya. Tempat di mana kamu bisa berhenti sebentar, minum, napas, dan lihat arah. Tanpa gangguan. Tanpa tekanan.

Gak semua orang dikasih waktu ini. Ada yang terus sibuk ngejar validasi, sampai lupa siapa dirinya. Tapi kamu punya waktu buat istirahat. Gunakan buat hal-hal yang bikin kamu tumbuh.

Nonton film sendiri, jalan-jalan sendirian, atau sekadar nulis jurnal. Itu semua bukan bentuk kesepian—itu bentuk cinta ke diri sendiri.


Pelan-pelan aja, gak semua orang harus sampai barengan

Seseorang berjalan sendiri di jalan bercabang dengan orang-orang lain di kejauhan mengikuti jalur masing-masing.


“You are your best thing.” – Toni Morrison

Mungkin kamu lihat temanmu udah nikah, yang lain udah punya pasangan, sementara kamu… masih sendiri. Tapi hidup bukan lomba lari. Ini bukan soal siapa yang duluan sampai. Ini soal siapa yang sampai dengan utuh.

Jangan ukur hidupmu dari timeline orang lain. Kamu gak telat. Kamu gak salah. Kamu cuma lagi berjalan dengan kecepatan yang sesuai buat kamu sendiri.

Dan bisa jadi, kesendirian inilah yang lagi mempersiapkan kamu buat jadi versi terbaikmu—versi yang nanti siap hadir sepenuhnya, buat diri sendiri maupun buat orang lain.


Gak perlu buru-buru sembuh, kamu cuma butuh ruang buat bernapas

Orang duduk bersila di kasur, memeluk bantal sambil menatap keluar jendela dengan cahaya pagi masuk ke kamar.


“Healing is not linear.” – Unknown

Kadang kita ngerasa harus cepat pulih, harus cepat bahagia, harus cepat punya cerita yang bisa dibanggain. Tapi siapa sih yang nentuin batas waktunya?

Kamu gak harus terus jadi versi ceria dari dirimu. Gak apa-apa kok kalau hari ini kamu lelah, kalau malam ini kamu merasa kosong. Gak usah langsung diisi, cukup dipeluk pelan-pelan.

Kesendirian itu bukan ruang kosong yang harus segera diisi orang lain. Kadang, itu ruang buat kamu akhirnya bisa denger diri sendiri bilang: “tenang aja, kamu aman di sini.”


Ada yang lagi nemenin kamu, meski gak kelihatan

Seseorang duduk dekat jendela malam hari dengan secangkir teh, ditemani bayangan samar dirinya sendiri di belakang.


“Just because you are not being seen doesn’t mean you are not being loved.” – Morgan Harper Nichols

Mungkin kamu ngerasa sendiri. Tapi yakin deh, ada orang-orang yang mikirin kamu, meski mereka gak bilang. Ada orang yang diam-diam sayang, diam-diam ngecek kabar kamu dari jauh.

Dan bahkan kalau pun gak ada, kamu tetap punya satu sosok yang gak pernah ninggalin kamu—diri kamu sendiri.

Jangan remehkan kemampuanmu buat nemenin dirimu sendiri. Karena begitu kamu bisa nyaman dalam diam, dunia di luar pun jadi terasa lebih ramah. Kamu gak perlu ribut buat merasa cukup. Kadang cukup itu datang dari ketenangan yang kamu bangun sendiri.


Kalau kamu sampai di akhir tulisan ini dan masih sendiri, izinkan aku bilang satu hal: kamu gak aneh. Kamu gak kurang. Kamu cuma lagi di fase yang penting—fase yang gak semua orang bisa jalani dengan kepala tegak dan hati tenang.

Dan kamu, sudah melaluinya dengan sangat baik.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidupmu Penuh Tapi Gak Kerasa? Waspada Digital Clutter!

Pernah nggak kamu ngerasa otak penuh padahal nggak ada hal besar yang sedang terjadi? Anehnya, bukan karena masalah besar atau tugas kampus ...