Kadang, kita mikir move on itu artinya harus lupa total. Harus kayak gak pernah terjadi apa-apa. Tapi kenyataannya? Semakin dipaksa lupa, semakin terasa berat. Bukannya hilang, rasa itu malah numpuk di sudut hati yang kita pura-pura gak lihat.
Tenang, kamu gak sendiri. Kalau kamu lagi ngerasa stuck di fase ini, mungkin bukan karena kamu gagal move on. Tapi karena ada cara yang lebih lembut yang perlu kamu kasih ke diri sendiri: berdamai.
Kenapa susah banget move on?
"You can't heal what you refuse to feel." — Unknown
Move on itu bukan sekadar soal waktu. Bukan juga sekadar soal mengganti orang lama dengan orang baru. Kadang, kita susah move on karena masih ada luka yang belum sempat kita hadapi dengan jujur.
Rasa kecewa, marah, bahkan mungkin penyesalan... semuanya minta didengarkan. Kalau kita terus menolak untuk ngerasain emosi-emosi itu, mereka gak akan hilang. Mereka cuma ngendap, menunggu kita berani menengok sebentar dan bilang, "Aku ngerti, aku terluka."
Pernah gak sih, kamu tiba-tiba keinget seseorang pas lagi denger lagu, atau lihat tempat yang dulu sering kalian kunjungi?
Padahal, udah berminggu-minggu kamu gak mikir tentang dia.
Itu tandanya, bukan waktumu yang salah. Tapi hatimu masih butuh ruang untuk benar-benar ngerasain dan ngelepasin semuanya.
Makanya, move on bukan tentang buru-buru. Ini tentang berani duduk bareng dengan perasaan-perasaan yang kita hindari.
Tanda kamu sebenarnya sudah mulai move on, walaupun gak sadar
"Sometimes you don't realize you're actually healing, because you're still feeling." — Unknown
Kamu ngerasa masih sakit, tapi udah bisa ketawa sama teman-teman?
Kamu masih keinget dia sesekali, tapi gak lagi merasa dunia runtuh?
Kamu mulai punya rencana buat diri sendiri, tanpa mikirin “kira-kira dia setuju gak ya”?
Itu semua tanda kamu lagi jalan pelan-pelan menuju move on.
Healing itu gak selalu kelihatan spektakuler. Kadang, dia berwujud hal-hal kecil yang gak kamu sadari: tidur lebih nyenyak, mau mulai hobi baru, atau ngerasa excited nunggu weekend karena mau jalan-jalan.
Dulu, ada seorang teman cerita: setelah putus, dia pikir hidupnya selesai. Tapi tiga bulan kemudian, dia sadar dia mulai menikmati hal-hal kecil lagi. Ngeteh sendirian sore-sore, baca buku yang sempat dia abaikan, bahkan berani daftar kelas renang yang selama ini dia takutin.
Dia masih inget mantannya? Masih.
Tapi rasa sakitnya gak lagi sebesar dulu. Itu tanda nyata healing yang sering kita abaikan: perubahan kecil yang terus menumpuk.
Kalau kamu baca ini dan merasa, "Oh iya, aku kayak gitu," berarti kamu lebih kuat dari yang kamu kira.
Cara pelan-pelan menyembuhkan diri tanpa terburu-buru
"Healing is not linear." — Unknown
Jangan kejar deadline buat sembuh. Gak ada lomba siapa yang paling cepat move on di dunia ini.
Yang penting, kamu bergerak. Pelan-pelan aja:
-
Kasih ruang buat ngerasain apa yang kamu rasain, tanpa nge-judge diri sendiri.
-
Tulis jurnal kecil tentang perasaanmu, supaya gak cuma berputar-putar di kepala.
-
Coba hal baru, bukan buat ngelupain, tapi buat ngenalin diri kamu yang mungkin udah berubah.
-
Boleh kok ngerasa jatuh lagi sesekali. Yang penting, kamu bangun lagi, meskipun pelan.
Kalau kamu pernah nonton film 500 Days of Summer, ada satu pesan sederhana tapi ngena:
Saat kamu lagi kangen dan susah move on, jangan cuma lihat momen-momen bahagia.
Lihat juga momen-momen sedih, kecewa, atau saat-saat di mana kamu merasa sendiri meski bersamanya.
Di film itu, ada satu adegan yang kuat: Tom, karakter utamanya, akhirnya berhenti hanya mengidolakan kenangan indah Summer. Dia mulai sadar, banyak tanda-tanda kecil dari awal yang dia abaikan — rasa gak dihargai, momen ketika Summer tampak jauh, ketidakcocokan yang dipaksa cocok.
Kadang, kita terjebak karena mengidolakan kenangan manis, padahal realitanya gak seindah itu.
Mengingat semua sisi—baik dan buruk—bisa bantu kamu melihat hubungan itu dengan lebih jujur, dan lebih mudah untuk melepaskan.
Move on itu kayak lukisan. Ada bagian yang warnanya gelap, ada juga yang terang.
Dan semuanya tetap bagian dari satu karya yang indah: perjalananmu.
Kamu bukan gagal karena pernah sakit. Kamu justru bertumbuh karena berani menghadapi rasa sakit itu.
Move on itu bukan lupa, tapi berdamai
"The goal isn't to forget, but to heal and to find peace." — Unknown
Kamu gak harus lupa untuk bisa lanjut.
Kamu gak harus pura-pura gak pernah kenal dia, atau pura-pura hubungan itu gak pernah ada.
Move on artinya menerima bahwa pernah ada cerita di sana — dan sekarang waktunya kamu menulis halaman baru, dengan rasa syukur, bukan dengan beban.
Mungkin sekarang rasanya masih berat.
Mungkin masih ada malam-malam di mana kamu ngelamun tanpa sadar.
Tapi percayalah, itu bagian dari prosesmu.
Berdamai itu gak selalu tentang melupakan, tapi tentang mengingat tanpa lagi merasa hancur.
Tentang melihat masa lalu sebagai bagian dari perjalanan, bukan sebagai rantai yang menahan langkahmu.
Pelan-pelan aja. Kamu gak harus terburu-buru.
Yang penting, kamu terus melangkah. 🌿
Karena pada akhirnya, yang kamu kejar bukan melupakan. Tapi membebaskan diri kamu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar